"Hidup"

Ibarat kita menyebrang jalan.

"Tiada sesuatu yang disesali oleh penghuni surga kecuali satu jam yang mereka lewatkan (di dunia) tanpa mereka gunakan untuk berzikir kepada Allah Azza wajalla. (HR. Ad-Dailami)"

Jumat, 28 Januari 2011

ANAKKU.......!

Abdul malik berkata, bahwa pada suatu hari ketika Auf bin Muhallim al Syaibani, salah seorang pemimpin bangsawan arab yang dihormati selama jaman jahiliyah, menikahkan putrinya Ummu Iyas dengan Harits bin Amr al Kindi. ia disiapkan untuk dibawa ke pengantin pria. Kemudian ibu Umamah mendekatinya dan memberi saran:
“Anakku, bila nasehat yang hendak kusampaikan kepadamu dianggap tidak perlu karena alasan tata karma kebangsawanan, maka tidak perlu bagimu. Namun hal ini akan berguna sebagai pengingat bagi mereka yang mudah lupa dan akan membantu mereka yang bijak.”

Anakku bila seorang wanita mampu melakukan segala hal tanpa seorang suami karena kekayaan ayahnya dan ia selalu membutuhkan ayahnya, maka kamu paling mampu melakukannya tanpa seorang suami. Akan tetapi (ketahuilah, bahwa) wanita diciptakan untuk pria karena pria (juga) diciptakan untuk wanita.”

“Anakku, kamu akan meninggalkan rumah tempat engkau dibesarkan tempat engkau pertama kali berjalan, untuk menuju suatu tempat yang kamu tidak tahu, menuju hubungan bersama orang yang belum kamu kenal benar. Dengan menikahi kamu, suamimu telah menjadi tuan bagi dirimu, sehingga jadilah seperti seorang hamba padanya dan ia akan menjadi seperti hamba untukmu.”

“Wahai anakku, dengarkanlah nasehat dariku tentang sepuluh sifat yang akan menjadi ketetapandan peringatan bagimu.”

Pertama dan kedua (wahai anakku) senanglah engkau menjadi sahabatnya dan mendengarkan serta mematuhinya karena rasa suka membawa kedamaian bagi jiwa dan mendengar serta mematuhi suami akan menyenangkan Allah.”

“Wahai anakku! Untuk yang ketiga dan keempat adalah pastikan bahwa engkau beraroma wangi dan tampil cantik. Ia tidak boleh melihat satupun yang tidak rapi pada dirimu dan tidak boleh mencium sesuatu kecuali aroma menyenangkan dari tubuhmu. Kahl adalah bahan kecantikan paling baik, dan air lebih baik dari pada wewangian yang paling langka sekalipun.

Untuk yang kelima dan keenam wahai ankku, “Siapkan makanannya tepat pada waktunya dan jangan berisik pada saat ia tidur, karena rasa lapar yang bergelora seperti air yang membara dan mengganggu tidurnya akan membuatnya (mudah) marah.”

“Wahai anakku! Yang ketujuh dan kedelapan adalah menjaga para hamba (pembantu) dan anak-anaknya dan menjaga harta bendanya karena menjaga dan memelihara anak-anak serta hambanya menunjukkan pengelolaan yang baik.”

Sedangkan yang kesembilan dan kesepuluh wahai anakku, “Janganlah pernah mengungkapkan rahasianya dan jangan pernah membantah perintahnya karena bila kamu mengungkapkan rahasianya. Kamu tidak akan pernah merasa aman dari penghianatan yang mungkin saja dilakukannya dan bila kamu tidak patuh dan hatinya akan diisi dengan kebencian terhadap kamu.”

“Berhati-hatilah anakku, dalam menunjukkan kesenangan di hadapannya pada saat ia sedang marah dan jangan pernah menunjukkan wajah murah pada saat ia senang. Karena yang pertama menunjukkan kurangnya pertimbangan sedangkan yang kedua akan membuatnya tidak senang.”

“Wahai anakku! Tunjukkan kepadanya penghormatan dan penghargaan sebanyak yang engkau bias dan seiya-sekatalah dengannya sebisamu sehingga ia akan menikmati keramahan dan persahabatan kalian.”

“Ketahuilah anakku! Bahwa engkau tidak akan mencapai apa yang kamu ingin lakukan sampai kamu mendahulukan kesenangannya sebelum kesenanganmu dan keinginanmu sebelum keinginanmu dengan cara apa pun, baik yang kamu sukai atau tidak.”

“Akhirnya, semoga Allah swt memilihkan yang terbaik untukmu dan melindungimu.” Amiiiiin!

Demikianlah nasihat dari ibu Umamah kepada Ummu Iyas di saat menjelang pesta perkawinannya!

3 komentar:

Putera Dompu mengatakan...

“Wahai anakku, dengarkanlah nasehat dariku tentang sepuluh sifat yang akan menjadi ketetapandan peringatan bagimu.”

Sungguh merupakan satu seruan yang mulia.
jazakallahu khoiran

Alan's mengatakan...

saya sama sekali tidak menganggap itu sebagai seruan,tapi sekedar saran dari orang yang bijak.

hmmmmmmm....apa mungkin kita berbeza dalam memaknainya yah !..wallahu a'lam.

Putera Dompu mengatakan...

Ohya......!! Itulah hakikatnya manusia. tidak selalu sama dalam menyikapi berbagai hal.
Tapi apapun itu. Tidak menjadikan kita Rugi dalam mencari ilmu.

Posting Komentar